Contoh Kasus Turnover Karyawan

Menanam Budaya dan Lingkungan Kerja yang Ramah Teknologi

Berbicara teknologi berarti berbicara tentang kemudahan. Membudayakan teknologi pada organisasi perusahaan termasuk dalam rangka memenuhi kebutuhan karyawan. Misalnya menggunakan software HR untuk kebutuhan kelola karyawan atau menggunakan pekerjaan administrasi lainnya dengan bantuan teknologi.

Contohnya saja menyediakan laptop pribadi untuk kebutuhan kerja. Bayangkan jika suatu saat ada krisis lingkungan atau pandemik, Anda tidak perlu lagi kebingungan terkait work from home karena karyawan telah dibekali dengan laptop kantor.

Hal lainnya adalah terkait employee self-service atau layanan mandiri karyawan. Hal ini tentu dapat meningkatkan kenyamanan kerja karyawan karena dapat memenuhi segala kebutuhan secara mandiri misalnya cuti, work from home, atau absensi sekalipun.

Bangun Perencanaan Karier Individu yang Baik

Idealnya, perusahaan harus memiliki perencanaan karier individu untuk melihat bagaimana karier mereka dapat berkembang selama bekerja di tempat Anda.

Perencanaan karier individu dapat membantu karyawan untuk mengidentifkasi kekuatan, kelemahan, serta potensi yang ada di dalam diri mereka. Selain itu, perencanaan juga dapat melihat apa saja skill yang mereka butuhkan atau harus perbaiki agar mereka bisa naik level.

Hal ini tidak akan efektif jika dilakukan secara manual karena ada beberapa metriks yang harus disimpan dengan rapi untuk menjadi acuan.

Membantu hal ini, Mekari Talenta memiliki fitur Individual Plan yang dapat mengurangi waktu HR dalam menyusun perencanaan individu karyawan.

Berkat adanya data perkembangan karyawan yang terintegrasi dalam sistem, HR hanya butuh waktu yang singkat untuk melakukan personalisasi kompetensi karyawan.

Jadi, masing-masing karyawan punya goals yang berbeda satu sama lain untuk masing-masing mereka capai dalam kurun waktu tertentu. Ini adalah bentuk partisipasi perusahaan dalam mengakomodir kebutuhan karyawan untuk berkembang, sehingga tingkat turnover dapat diminimalisir.

Turnover Sukarela (Voluntary Turnover)

Ini terjadi ketika karyawan secara sukarela memilih untuk meninggalkan perusahaan. Alasan umum untuk turnover sukarela termasuk mencari peluang karier yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi, ketidakpuasan dengan lingkungan kerja, atau masalah pribadi.

Menawarkan Paket Kompensasi dan Tunjangan yang Menarik

Menawarkan paket kompensasi dan tunjangan yang menarik juga dapat membantu perusahaan mempertahankan karyawan yang berkualitas. Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan dibayar dengan cukup dan adil sesuai dengan kinerja mereka. Selain itu, memberikan tunjangan seperti asuransi kesehatan, program kesejahteraan, dan cuti yang fleksibel juga bisa membantu meningkatkan kepuasan karyawan dan mempertahankan mereka di perusahaan.

Jenis Turnover Karyawan

Sebenarnya banyak jenis turnover karyawan berdasarkan kesukarelaan, pengendalian, dan juga fungsional. Namun jenis turnover karyawan yang akan dibahas terkait dengan pengaruhnya dengan stabilitas perusahaan adalah dari segi tingkat fungsi. Jenis turnover berdasarkan tingkat fungsi terbagi menjadi dua yaitu turnover fungsional dan disfungsional.

Di mana turnover karyawan tidak mempengaruhi kualitas perusahaan bahkan cenderung menguntungkan. Dikatakan menguntungkan karena memang karyawan tersebut memiliki kinerja buruk sehingga perusahaan dapat mengganti dengan karyawan lain yang lebih baik.

Jenis turnover ini yang cenderung merugikan perusahaan. Hal ini  disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, baik kinerjanya buruk maupun bagus karyawan tersebut tetap dibutuhkan secara fungsional.

Kedua, hilangnya sosok pemimpin, ketiga adalah karyawan tersebut memiliki kinerja baik, perilaku baik, dan memiliki pengaruh besar bagi perusahaan.

Apa itu Turnover Karyawan?

Apa itu turnover karyawan? Turnover karyawan adalah perubahan dalam anggota karyawan di suatu perusahaan, baik karena resignasi atau pemecatan. Dalam fenomena turnover karyawan, dikenal juga employee turnover rate atau turnover rate yang berarti rumus turnover karyawan. Ini merujuk pada jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam periode waktu tertentu (biasanya dihitung per satu tahun).

Turnover adalah fenomena alami dalam dunia kerja, namun perusahaan perlu menjaga agar tingkatnya tetap rendah. Tingkat toleransi turnover bervariasi tergantung pada faktor industri, jenis pekerjaan, ukuran perusahaan, dan lokasi geografisnya. Berdasarkan informasi yang dimuat di jurnal SOLUSI, turnover rate yang ideal dalam setahun adalah 10%.

Tawarkan Gaji dan Fasilitas Kerja yang Kompetitif

Setiap karyawan pasti memiliki harapan gaji yang berbeda-beda. Penting untuk menawarkan gaji dan tunjangan yang kompetitif agar mereka tetap berada di perusahaan. Riset tentang gaji berdasarkan pekerjaan, posisi, dan lokasi penting dilakukan sebelum menetapkan gaji.

Penetapan gaji harus mempertimbangkan anggaran perusahaan untuk mencegah risiko kebangkrutan. Itulah mengapa mengatur beban gaji karyawan dengan cermat sangat penting untuk menjaga stabilitas finansial perusahaan dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan

Menghitung tingkat turnover karyawan atau labor turnover rate dapat dianalisis dengan menggunakan dua metode; perhitungan satu tahun dan perhitungan masa kerja di bawah satu tahun. Mana yang lebih efektif? Keduanya efektif sesuai dengan kebutuhan analisis.

Mengacaukan Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan yang kuat dan stabil adalah fondasi keberhasilan jangka panjang. Turnover yang tinggi dapat menghancurkan budaya tersebut dan menciptakan ketidakpastian di antara karyawan. Karyawan mungkin kehilangan keyakinan pada nilai-nilai perusahaan dan arah yang diambil oleh manajemen.

Mengurangi Produktivitas

Ketenangan tim adalah kunci untuk produktivitas yang stabil. Pergantian karyawan yang terus-menerus menciptakan kekacauan dan menurunkan efisiensi. Karyawan baru memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan tugas-tugas pekerjaan, mengakibatkan penurunan produktivitas selama periode adaptasi.